Kamis, 28 April 2011

Untuk Sahabat Kecilku

Hmm, ketika aku ingat kebodohan yang aku lakukan..
Betapa aku merasa sangat bersalah terhadapmu..
Lala, aku menyayangimu..
Sahabat kecilku, betapa miris tiap kali aku melihat air matamu beruraian hanya karena sepenggal kata cinta yang pada akhirnya tak selayak yang kamu pikir...
Lala, aku mengenalmu..
Benar - benar mengenalmu, tapi begitu sulit mengukir senyum di wajah sederhanamu..
Kamu pernah berfikir, tak ada seorangpun yang peduli dengan keruwetan hidupmu, betapa perihnya lukamu. Tapi kamu salah..
Meskipun aku jauh, meskipun aku tak tau, meskipun aku tak paham, dan meskipun lainnya...
Tapi aku disini, peduli..
Sebagai sahabatmu, di sini hatiku mendengar jerit tangis pilumu..
Sahabatku, sekali lagi maafkan atas kebodohanku..
Seandainya tak ku turuti amarahku, mungkin kehidupanmu tak harus semakin runyam..
Aku yakin, saat itu kamu mengerti alasan aku mencoba memasuki dunia kelammu..
Aku hanya ingin menjadi penengah antara kau dan dy, tapi siapa kira? dy menjadi garang karenaku..
Mungkin caraku yang salah, atau memang hatiny yang terbuat dari batu?..
Entahlah..
Seandainy kamu tau, aku berharap mampu untuk membela sepenuhny atas sekian air mata yang kau teteskan..
Sahabatku, sekali lagi maafkan aku atas keadaan ini..
Seandainy boleh aku meminta, kembalilah tersenyum pada dunia..
Meski banyak peristiwa membuatmu merasa tidak adil dengan kehidupan ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar