Selasa, 03 Mei 2011

Untuk hari ini aku mengeluh


Hmmm, Tuhan .... 
Dulu aku pernah meminta .
Hidupku bagaikan dinegeri dongeng, menjadi seorang Cinderela dengan sepatu kaca, menjadi Putri Salju dengan ciuman tulusnya ....
Tapi Kau tak ijinkan, jadi aku hanya sekedar bermimpi .
Membayangkan bahwa hidup itu indah, cinta itu sempurna.
Tidak ada pangeran berkuda putih, tidak ada istana, tidak ada tuan putri dan tidak pernah ada sebuah gaun yang indah atau bahkan sebuah pesta dansa ....
Ahahahah, aku seperti anak kecil.
Tuhan, kini usiaku beranjak 23 tahun ....
Aku tidak ingin bermimpi lagi.
Karena hidup itu nyata, bukan sebuah dongeng ....
Namun, ketika aku berhenti bermimpi dan terbangun dari tidurku
Kau ingin tunjukan takdirku seperti apa???
Kau ingin bawa langkah kakiku kemana???
Kau ingin damparkan nasibku dimana???
Kau pertemukan aku dengan seseorang, lalu Kau tumbuhkan cinta diantaranya.
Kini setelah jauh aku berjalan, Kau kemanakan perasaanku??? ....
Sudahkah tertelan bumi bulat-bulat??? ....
Aku tidak merasakan jantung ini berdebar ketika aku menemukannya berdiri didepanku seperti biasa.
Aku tidak merasakan dadaku sakit dan sesak ketika Kau membiarkan kami terpisah untuk beberapa saat.
Aku tidak merasakan getaran seperti awal pertama dia mengenggam tanganku.
Ya, Tuhan ...
Kasihanilah dia, berikan keadilan untuknya ....
Tak bisa terbayangkan harus berapa tetes darah yang nantinya dia keluarkan untuk menangisi kepergianku dari hidupnya.
Cukup adilkah jika aku mengatakan semua berakhir setelah waktu yang begitu lama untuk membuat ukiran demi ukiran relief cinta tentang kita??? ....
Mampukah dia bernafas tanpa diriku??? ....
Sekali lagi aku bertanya,
Kau ingin tunjukan takdirku seperti apa???
Kau ingin bawa langkah kakiku kemana???
Kau ingin damparkan nasibku dimana???
Usiaku baru saja 23 tahun, aku bukan lagi seorang anak kecil yang selalu memimpikan kehidupan layaknya sebuah dongeng.
Tapi Kau mulai menggiringku mengenal dongeng ....
Membawaku kembali bermimpi, tidak lagi khayalan, tapi nyata dalam kehidupanku ....
Tidak ada pangeran berkuda putih, tidak ada istana, tidak ada tuan putri dan tidak pernah ada sebuah gaun yang indah atau bahkan sebuah pesta dansa ....
Hanya, 
Satu-satu kau kirimkan aku pangeran dari negeri entah berantah .
Kau buat mereka menggilaiku, mengagumiku, mencintaiku setengah mati dan mengorbankan banyak hal hanya untuk sebuah bunga sesederhana aku.
Aku tidak tahu, kau apakan mereka???
Kau buat semenarik apa diriku untuk mereka???
Demi cinta, mereka rela menangis....
Demi cinta, mereka rela terluka ....
Demi cinta, mereka rela mematikan dirinya ....
Tuhan ...
Kau apakan mereka???
Lihat diriku tak punya apa-apa.
Aku cantik pun tidak.
Aku sexy pun tidak.
Aku pintar pun tidak.
Dan aku kaya pun tidak.
Hidup seperti apa yang aku punya untuk membuat mereka tertarik setengah mati kepadaku???
Aku hanya aku, gadis sederhana tanpa apapun dan tidak punya apapun selain namaku AYAS.
Layakkah aku memiliki satu diantara mereka???
Layakkah aku menggandeng salah satu tangan dari mereka???
Layakkah aku untuk mereka cintai dan hidup jauh diluar atmosfirku???
Ya, Tuhan ...
Mengapa kau hadirkan cinta untuk mereka kepadaku???
Orang-orang yang tidak bisa aku terima.
Orang-orang yang tidak bisa aku pilih.
Orang-orang yang tidak layak mendapatkan gadis sepertiku.
Orang-orang yang hidup dalam 100% atmosfir yang berbeda dari kehidupanku.
Ya, Tuhan ...
Kau ingin tunjukan takdirku seperti apa???
Kau ingin bawa langkah kakiku kemana???
Kau ingin damparkan nasibku dimana???
Dan dengan siapakah nantinya Kau akan labuhkan hidupku??? ...
Sekarang, hidupku mulai menjadi dongeng.
Dongeng si Cinderela, dongeng si Putri Salju ...
Tapi aku bukan mereka, aku hanya sedang memulai hidup dalam sebuah dongeng.
Akankah Kau akan biarkan aku berakhir sebagai seorang Putri???
Akankah ada Pangeran berkuda putih?
Akankah ada sebuah istana?
Akankah ada sebuah gaun yang indah?
Akankah ada sebuah pesta dansa???
Ya, Tuhan ...
Ku pasrahkan takdirku kan Kau bawa kemana.

2 komentar:

  1. gimana ya..???
    mungkin semua orang jg memimpikan hal yg serupa tp untuk prwujudannya pasti berbeda...
    hmmm... setiap orang berhak untuk memilih, kebimbangan memang mnjadi hal yang sangat fenomenal, yah..tinggal bagaimana cara qt menyikapinya...
    ^_^

    BalasHapus
  2. Yah, aku rasa juga begitu. Tidak ada fenomenal, sama saja hidup tidak menarik, tanpa bumbu dalam masakan. Hambar ....

    BalasHapus