Jumat, 24 Oktober 2014

I'm a strong girl, my name is Gayatri and I'm just fine (^_^)



Saya tahu bagaimana itu rasanya sebelum dan sesudahnya. Saat-saat dimana kamu bekerja, menerima selembar slip gaji, memenuhi kebutuhan sendiri, membeli sesuatu yang kamu suka dan berhenti meminta uang kepada orangtuamu. Iya, saya tahu itu. Dan sayapun pernah menikmatinya meski saya harus bekerja seperti budak berjam-jam, dengan tekanan, paksaan, denda potong gaji, tidak ada liburan, bahkan dengan gaji yang sangat minimalis tapi saya menikmati hasilnya. Menikmati menjadi orang yang mandiri, bekerja keras hanya untuk sesuap nasi seharga 8.000 rupiah dan membayar semua billnya sendiri. Dan semua itu akan menjadi sangat frustasi ketika kamu menyadari kenyataan. Hanya duduk dirumah, tidak ada lagi pekerjaan, tidak ada lagi penghasilan, umur yang semakin matang, apakah tidak cukup malu untuk meminta selembar uang kertas kepada orangtuamu? Rasanya seperti itu, keadaan yang membuatmu menjadi setengah gila dan frustasi, tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan bulanan sendiri, tidak bisa lagi menyisahkan uang untuk membeli sesuatu yang sangat kamu suka, bahkan tidak mampu hanya untuk membayar transportasi umum dan pergi rekreasi atau sekedar berkunjung sahabat lama. Iya tidak ada bill yang bisa dibayar, dan semua memiliki harga yang mahal ...

Saya tahu perasaan itu, cemas, malu, putus asa, sedih, merasa tidak berguna, tidak memiliki pilihan. Iya saya mengerti dan memahaminya dengan sangat baik ...

Saya bukanlah seorang pengemis yang suka meminta-minta. Ada perasaan yang begitu malu ketika saya menerima selembar uang kertas dari oranglain. Dimanakah saya harus berlari selain kepada orangtua saya sendiri? Jelas, apapun kondisi saya tetap saya masih menjadi tanggungjawab mereka. Tapi sayapun menyadari keterbatasan mereka, saya tidak bisa meminta banyak selain bersyukur mereka masih mengijinkan saya kembali kerumah, tinggal bersama dan tidak harus merasa kelaparan. Meski jauh dalam lubuk hati saya ada perasaan malu. Malu untuk menumpang hidup, malu untuk belum bisa memberikan hadiah kepada kedua orangtua saya, malu karena sampai detik ini saya belum bisa menjadi perempuan yang sukses ...

Saya katakan saya bukanlah seorang pengemis yang suka meminta-minta, ada perasaan yang begitu malu ketika menerima selembar uang dari oranglain. Bukan, itu bukan saya orang yang suka meminta-minta. Saya cukup gengsi untuk mengatakannya meski saya dalam keadaan SANGAT krisis sekalipun. Tapi apakah saya harus menolak ketika saya benar-benar harus mengakui bahwa saya ini tidak punya apa-apa dan mempertahankan sikap gengsi saya? ... Saya menyadari menerima sesuatu dari oranglain ada perasaan yang begitu malu seperti saya ini sudah tidak mampu, tapi kenyataanya memang saya sedang tidak mampu. Dan saya tidak ingin mencoba menolaknya seperti kebodohan saya waktu-waktu lalu ...

Ibu saya selalu mengingatkan saya tentang satu hal"Ketika seseorang memberimu sesuatu dengan cara dan tujuan yang baik, maka kamu boleh mengambilnya atau menerimanya dengan cara yang baik pula, namun jika seseorang tidak memberikanmu apapun maka janganlah kamu pernah meminta sesuatu darinya."harga diri" adalah sesuatu yang tidak bisa dijual murah. Tetaplah menjadi perempuan yang selalu dengan kesederhanaanya" itulah mengapa ibu saya memberikan nama Gayatri, beliau mengharapkan suatu saat saya tumbuh menjadi wanita yang memiliki tiga kekuatan dan kemampuan dalam dirinya untuk mampu bertahan menghadapi kenyataan hidup dan tidak akan ditumbangkan dengan mudah ...

Ibu, terima kasih ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar