Sabtu, 25 Oktober 2014

“Penolakan” itu menyakitkan :( ...



Mungkin saya adalah seorang perempuan yang “PAYAH” dalam menjalin sebuah hubungan, tapi apakah saya itu benar-benar payah? Atau kaku? Atau terlalu mandiri? Aahhh saya tidak tahu bagaimana saya menyebutnya dengan tepat.
Yahhh, saya mungkin sosok yang dingin, mungkin juga kaku, atau semacamnya. Saya bukanlah tipikal seorang pacar yang yang suka mengirimkan SMS tiap hari, tiap jam, panjang lebar, atau telepon berjam-jam seperti saya tidak punya pekerjaan lain saja dan memenuhi inbox saya sampai lebih dari 50 SMS setiap harinya. Ya itu bukanlah saya walau sebenarnya dalam hatipun saya mengharap “DIRINDUKAN” oleh seseorang tapi tentunya dengan cara yang LEBIH dewasa (walau bagaimanapun juga saya tetaplah perempuan normal seperti umumnya perempuan yang sedang kasmaran dan itu bukanlah sebuah kesalahan bukan?). Saya sudah terbiasa menjalin LDR (Long Distance Relationship) dan tidak bergantung kepada laki-laki. Iya, siapa sangka seorang anak gadis satu-satunya yang tumbuh besar dengan kedua kakak laki-laki dan seorang ibu yang kuat ketika ayah pergi merantau untuk mencari sesuap nasi bagi keluarganya menjadikan saya sosok yang tidak mudah menyerah dan mandiri tanpa laki-laki 24 jam ada disamping saya. Suatu hari kakak ipar saya bertanya kepada saya ketika untuk pertama kalinya saya harus meninggalkan pacar saya setelah saya menyelesaikan study saya dan harus kembali ke hometown, ya dia tidak pernah ditinggalkan dan saya yakin itu sulit baginya dan saya sudah terbiasa untuk pernah sendiri selalu sendiri dan menjadi sendiri lagi. “Nduk kamu suka SMSan sama (F) ...?”, Nduk1 panggilan orang jawa untuk adik perempuannya atau panggilan secara halus untuk sahabat dekat perempuan. “jarang” jawab saya dengan singkat. “Memang kamu enggak kangen?” lanjutnya bertanya. “Biasa aja, tiap hari juga ketemu jadi buat apa SMS atau telepon-teleponan kaya anak ABG aja” jawab saya yang mungkin terdengar agak jutek . “Nah, kan sekarang udah jarang ketemu” kata kakak ipar saya, lalu saya pun menjawab”Biasa aja, udah biasa sendiri kok. Biasanya kalau dia SMS juga paling aku balesnya Cuma IYA, OK, BAIK, SEHAT, HMMM, BESOK, SIP, BYE”. Lalu kakak ipar sayapun terkekeh sambil berkata”Loooh, kamu itu sebenarnya perempuan atau laki-laki sih? Cewekkan umumnya bawel, suka ini itu, manja dll”, dan dengan mimik serius saya menjawab”Ya beginilah saya, CEWEK MACHO! Barang antik, limited edition” ....
Well, lets we talk about MY FAMILY BACKGROUND. Saya terlahir dari keluarga yang sederhana tinggal dirumah biasa dengan dua kakak laki-laki, tidak bisa membeli barang-barang mewah tapi cukup pula uang untuk tidak kelaparan dan mengenyam pendidikan hingga menjadi seorang sarjana. Itulah yang membuat saya bangga dengan keluarga saya (bahkan tidak menutup kemungkinannya banyak hutang dimana-mana). Orangtua saya bukanlah orang yang berada tapi bagi mereka pendidikan adalah hal yang utama, mereka bekerja keras membanting tulang untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, tidak ada kemewahan, tidak ada pula kekurangan tapi yang ada hanyalah kesederhanaan dan memberikan yang TERBAIK bagi anak-anaknya. Well tidak semua orangtua itu terlahir sempurna, saya tidak akan membanding-bandingkan orangtua saya dengan orangtua siapapun. Yah, mungkin orangtua saya tipikal orang yang keras, disiplin, galak, banyak aturan, kaku, kolot, cerewet tapi bagi saya tidak ada yang lebih hebat dari mereka membesarkan saya dan kedua kakak laki-laki saya. Mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi dan tidak membiarkan anaknya kelaparan meski orangtua saya yang harus menahan rasa lapar, mereka tidak juga membiarkan anaknya menjadi orang yang bodoh meski kedua orangtua saya pun tidak pernah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, mereka pula tidak pernah mengeluh sakit atau lelah dan terbaring manja ditempat tidur untuk beberapa saat saja. Bagi mereka waktu adalah uang, bekerja, membesarkan anak, menyekolahkan anak, adalah kewajibannya bagi setiap orangtua. Mereka mengajarkan kepada anak-anaknya tentang apa itu kerja keras, pantang menyerah, tidak mengeluh, percaya diri, keberanian, tegas, dan memegang teguh prinsip-prinsip kita. Mereka pula yang mengajarkan saya untuk menjadi sosok yang mandiri selalu rendah hati, berbagi, sederhana, tidak murah, tidak suka meminta dan berjiwa satria. Dan seperti itulah bagaimana saya tumbuh menjadi perempuan ini dan saya tidak merasa menyesalinya menjadi sosok perempuan ini, itu artinya saya berbeda dan saya mempunyai orangtua yang hebat, my super heroes!!! I love em so much. Mum and dad, you’re my everything!!! ....
So, it’s me. Apapun yang kamu tanyakan inilah saya.
Hmm yeah, saya bukanlah tipikal cewek yang romantis, rewel, dll. Namun saya perempuan yang mempunyai komitmen dan setia dengan pasangan saya sendiri. Saya cenderung berfikir dengan hal-hal yang rasional, diterima logika dan realistis ketimbang mengikuti perasaan saya.
Saya perempuan yang tahu apa yang saya mau, apa yang saya pikirkan dan mengambil keputusan dengan sudah mempertimbangkan baik buruknya suatu hari nanti dan siap untuk menerima apapun bentuk konsekuensinya dari apa yang  sudah saya pilih dan saya putuskan. Saya bertanggung jawab seutuhnya akan hal itu dan menyikapinya dengan cara yang dewasa ....
Dan saya yakin 100% bahwa saya menyadari apa yang sedang saya lakukan.
Dalam menjalin hubungan, catatan saya untuk diri saya adalah saya tidak akan menyakiti pasangan saya terlebih dahulu, tidak! Dan saya selalu berusaha untuk ingin menjadi yang terbaik bagi pasangan saya tentu saja bukan dengan cara saya melainkan cara seperti bagaimana pasangan saya membutuhkan saya untuk menjadi yang terbaik bagi dirinya jadi jadilah kamu pendengar yang baik bagi dirinya, katakan “maaf” jika melakukan kesalahan, “berjiwa satrialah” ketika dia mengkritikmu dan menegurmu, jadilah”pemberani” untuk jujur mengakui kesalahan dan belajarlah untuk “melayaninya” dengan tulus. Saya tipikal yang belajar dari kesalahan masa lalu baik saya maupun pasangan saya sendiri. Sebab prinsip saya, jadilah perempuan yang berbeda dan lebih baik, dan jangan pernan melakukan kesalahan yang perempuan lain pernah lakukan kesalahan KECUALI kamu dalam keadaan benar-benar tidak tahu. Maka tanyakanlah kepada pasangan anda hal-hal yang dia suka dan tidak suka. Jangan pernah menyakiti pasangan anda, ketika kamu telah berusaha menjadi yang terbaik dan melayaninya dengan tulus suatu ketika saat dia pergi dalam kehidupan kamu untuk perempuan lain yang lebih menggoda, dengan yakin saya katakan dia tidak akan pernah menemukan sosok yang lebih baik dari anda. Dan dia akan mencari dan kembali kepada anda jika itu adalah keinginan dia untuk HARUS kembali kepada anda. Itulah intinya ...
Iya, saya pun perempuan yang normal pada umumnya tapi dengan cara saya sendiri. Saya menghargai waktu pasangan saya untuk tidak selalu bersama saya selama 24 jam, saya memberikan dia kekebasan dalam bergaul dengan siapapun bahkan dengan EX-nya selama masih dalam batas wajar dan tidak ada kebohongan, juga rahasia. Sebab bagi saya”KEPERCAYAAN dan KEJUJURAN” adalah prioritas utama bagi saya dalam menjalin sebuah hubungan. Dan tidak ada kata toleransi bagi si PENDOSA, yang ada hanyalah memberikan kesempatan baginya untuk memperbaiki keadaan melalui pembuktian yang nyata dan meyakinkan saya bahwa tidak akan ada kesalahan yang kedua kalinya, dan tentu saja untuk mendapatkan kepercayaan saya lagi bukan hal yang sederhana, dan itu konsekuensinya bagi si pendosa.
Saya bukan tipikal pasangan yang romantis, yes I’m not that type. But I’d love my spouse truly dan itu akan membuatnya sampai tidak habis pikir, karena bagi saya mencintai adalah melayaninya dengan tulus dan sabar dan tidak akan mengeluh lelah untuk selalu mencintainya dan bersabar menghadapi pasangan saya apapun itu yang menjadi kekurangan dan kelemahan baginya karena mencintai adalah sebuah keikhlasan. Saya orang yang akan berada diposisi tergantung dari dari bagaimana karakter dan tingkat kedewasaan pasangan saya, dan saya akan benar-benar patuh ketika saya dihadapkan dengan orang yang lebih mengerti dari pada saya ....
Saya bukanlah orang yang romantis, iya saya bukan! Saya hanya mencintainya secara sederhana. Mengingat dengan baik hari istimewanya dan memberikan kejutan disaat-saat tertentu. Saya tidak pandai berbicara romantis, karena saya menjalani segala sesuatu by spontaneous.
Saya bukanlah orang yang romantis tapi saya akan mengingat dengan baik setiap perkataan yang dia ucapkan, dan menjauhkannya dari makanan-makanan yang dia benci.
Saya bukan tipikal perempuan yang banyak menuntut, dan meminta apapun darinya tidak juga soal materi. Melihatnya setia disisi saya dan mencintai saya sepenuh hati, menggandeg saya saat jalan berdua atau mengenalkan saya kepada teman-temannya bahwa saya adalah miliknya dan mengatakan kepada perempuan-prempuan cantik yang berusaha menggodanya bahwa dia sudah mempunyai perempuan paling istimewa yang tidak akan pernah bisa digantikan dengan siapapun adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Dan saya tahu bahwa saya tidak akan pernah menyesal memilih pria ini menjadi pasangan hidup saya ....
Saya bukanlah orang yang romantis, tidak saya bukan. Saya hanya bisa memijatnya ketika pasangan saya lelah, mengompres keningnya dan memberikan obat ketika dia sakit dan demam. Dan menyiapkan apa saja yang harus dia makan dan dia minum ...
Saya bukanlah perempuan yang romantis bukan, tapi saya tidak akan mengeluh ketika saya mencucikan bajunya, menyemirkan sepatunya untuk dia pergi bekerja dan menyiapkan baju-bajunya. Saya juga tidak akan mengeluh ketika dia menginginkan saya untuk mengajak anjingnya jalan-jalan disekiar, menyiram halaman rumahnya, membersihkan rumah dan piring-piringnya setelah dia selesai makan.
Dan saya adalah pasangan yang akan selalu menemaninya dimanapun dia meminta saya untuk pergi menemaninya.
Saya bukanlah perempuan yang romantis, bukan! Tapi saya tipikal pasangan yang selalu mendukung segala bentuk apapun keputusannya, baik dalam pekerjaan, impian dan aktivitas hari-harinya. Dan saya akan menghormati itu dengan cara yang bijaksana ....
Ok, now let’s we back to the title “PENOLAKAN ITU MENYAKITKAN” .... dan itu terjadi kepada saya, whaaaat!!!!!!!!!!!!!!!! .... hahahahah. Thats fine ;) ......
Saya bukanlah tipikal perempuan manja diusia saya yang ke 26. Uuppzz sepertinya saya sudah lupa, bukan hanya diusia 26 tapi memang saya bukanlah tipikal yang manja!. Saya mencoba menjadi seperti kebanyakan perempuan lainnya yang ingin bersikap manja, mengirimkan SMS-SMS konyol setiap hari mengobral kangen ataupun semacamnya dan sayapun akhirnya mengalami PENOLAKAN dengan hanya beberapa kata. Terasa seperti tamparan keras diwajah saya. Saya cukup menyadari dan memandangi diri saya didepan cermin, dan bergumam pada diri sendiri. Betapa tampak bodohnya saya atau seperti orang yang idiot tepatnya. What have you done, Dani? Hahahahha ..... Ok, lebih baik seperti ini. Mengatakannya kepada saya, Jujur dengan hal-hal yang kita suka dan tidak suka akan lebih baik dari pada melakukan kesalahan yang konyol dan terlihat sangat bodoh.
Ya, sayapun tahu, itu bukanlah saya seperti sebagaimana saya dan saya lupa dengan siapa seharusnya saya berbicara. Dan saya belajar dari hal ini. Lets go back to be a mature woman, be a real woman and be yourself. Lebih baik dicintai seperti siapa dirimu dan bukannya dicintai sebagai oranglain atau kamu akan kehilangan "sesuatu" yang seharusnya adalah milikmu. Thats the point guys ;) ....



Gayatri W

Tidak ada komentar:

Posting Komentar