Magelang. On October, 05th 2010.
(aku tidak tahu bagaimana menulis tanggal yang tepat dalam bahasa inggris:p)
Hidupku seperti berada didalam sebuah kotak kecil…
Aku tidak tahu mengapa aku menyimpulkanya seperti itu, maksudku “kotak kecil”, Mungkin bagiku setiap sisi dari kotak itu adalah dinding pembatas dari dunia realku yang sebenarnya. Yeah, aku tidak pernah beranjak dari tempatku, hanya berputar-putar disitu saja dan menjalani aktivitasku yang itu-itu saja (kuliah, kencan, nonton dvd, membaca novel dan tidur). Selalu “itu-itu” yang aku kerjakan sampai beberapa tahun terakhir ini. Aku sebenarnya sangat bosan, jenuh…
Aku merasa hidup yang aku jalani sejauh, ehmm… lebih tepatnya, “selama ini” sangat monoton. Tak ada sesuatu yang baru, menantang, ataupun menarik.
Benar-benar membosankan dan hambar. Tak heran aku hanya memiliki pengetahuan yang sebatas sampai disitu-situ saja, atau hanya yang ku tahu “itu” saja…
Sering aku bermain dalam imajinasiku sendiri, membayangkan seperti apa kehidupan diluar kotak kecil itu???...
Benarkah apa yang selama ini sering orang bicarakan bahwa bumi kita memiliki alam yang indah???...
Seperti beberapa bule dari negara-negara asing itu yang terdaftar dalam pertemanan di akun Facebookku, mereka berkata “Indonesia is very beautiful!!!”.
Dan sering pula kutemukan berbagai macam artikel dimajalah-majalah yang membahas tentang culture, atau acara film yang mempertontonkan sebagian kepulauan yang ada di Indonesia, Negeriku!!!.. Woww, luar biasa indah!!!(^O^)…
Tunggu!!!... siapapun orang diluar sana yang telah atau tanpa sengaja membaca ketikan ini pasti akan mengernyitkan keningnya dan bertanya-tanya,”mau kemanakah arah pembicaraan ini???...”
Hmmm...(aku mengerti)…
Aku memejamkan mata mencoba sedikit saja menenangkan pikiranku dan mulai berbicara dengan jari-jari yang menyusun kata diatas keyboard.
Siallll!!!!....
diluar sana berisik sekali, membuat isi kepalaku pecah begitu saja!!!!...
Aku heran, ada saja yang dikerjakan sekumpulan orang-orang pengacau itu untuk membuat suasana jadi GADUH!!!!...
Ughhh, seharusnya aku tidak menyebut mereka “pengacau”, sepertinya ditelingaku mereka lebih tepat disebut orang-orang berandalan!!!.
Yeah, berandalan yang bisanya cuma membuat kumpulan kelompok orang yang tidak berguna dan hanya bikin ricuh kehidupan oranglain.
Ya, ya, ya… kurasa reaksiku terlalu berlebihan terhadap mereka “my neighborhood” sekumpulan pria-pria kesepian, yang selalu berhasil membuat ledakan tawa yang renyah, dan terkadang mereka mengkolaborasikan dengan suara musik yang keras sampai memekakan telingaKU!!!.
Berani bertaruh, bahwa yang mereka bicarakan hanyalah SAMPAH!!!...
Dan satu lagi yang hampir saja terlewatkan!, mereka hanyalah sekumpulan orang-orang agresif yang tidak pernah suka kehadiran tamu dirumahku, dan mereka selalu mencoba mengganggu kenyamanan dengan ikut campur urusanku!!!...
Brengsek!!!...
Huhhh, memangnya mereka pikir mereka itu siapa?!!!..
SAMPAH!!!...
Fyuuuuhhhh, aku menghela nafasku keras. Mungkin itu yang telah membuat seekor cicak yang merayap pelan melewatiku terlonjak kaget dan merayap dengan cepat entah menghilang kemana, asal tidak masuk saja kebagian celah-celah kipas CPUku (aku tidak tahu menyebutnya apa, karena aku tidak mengerti bagian-bagian komputer. Yah tapi pokoknya dibagian “itu-lah” maksudku..). Seperti beberapa waktu lalu aku terpaksa harus membongkarnya karena komputerku mendadak “hang” dan aku menemukan sekitar 4 ekor kecoa berhasil dievakuasi di bagian kipas CPU:p …
Kembali lagi ke awal pembicaraan (maaf, tidak ada maksud bagi siapapun untuk aku permainkan, ini hanya butuh proses untuk dapat merangkai kata yang tentunya sering ada saja hambatan dalam penyusunanya… maaf )
Hidupku, seperti berada dalam sebuah kotak kecil. Kenapa aku tidak berfikir saja hidupku seperti sebuah lingkaran???...
Alasannya, lingkaran itu tidak memiliki ujung, tidak bersudut dan…emmm…
Yah, membayangkan seperti apa lingkaran, ku rasa hanya akan membuatku merasa mual, kepala pening dan mata yang mulai berkunang-kunang. karena aku harus benar-benar memikirkan “seperti apa lingkaran?”… dan, maagku tidak selalu suka di buat stres dengan penjelasan yang tidak penting.
Aku membayangkan, bahwa hidup didalam lingkaran itu…
Kamu hanya akan dibuat berputar-putar, tak akan ada habisnya, tak akan ada selesainya. Hidup yang mungkin awal proses dan akhirnya ya akan selalu seperti itu saja dan akan terus berulang-ulang.
Hmm… hidup juga seolah tidak tahu akan kemana, dan kapan berakhirnya, lalu seperti apa akhirnya. Karena lingkaran itu tak pernah memiliki “ujung” (aku rasa hanya itu penjelasan singkatnya, aku tidak mau membuat otakku terlalu berfikir keras hanya untuk menjabarkan atau seperti apa definisi “hidup didalam sebuah lingkaran” karena bukan itu yang ingin aku bicarakan ).
So, bagaimana dengan kotak kecil???...
Yeah, meski kotak itu tidak berjendela ataupun berpintu. Setidaknya kotak itu memiliki beberapa sudut. Lain dengan lingkaran…
Well, dimana aku berjalan didalam kotak itu aku bisa sesekali berhenti disalah satu sudutnya atau setiap sudutnya yang aku lewati. Disana aku akan terdiam beberapa saat untuk memikirkan sesuatu, seperti “What should I do?”, ketika aku menyadari bahwa kotak itu tak berjendela maupun berpintu, tapi bukan berarti untuk keluar dari kotak itu aku tak punya sebuah palu besar untuk menghancurkan sisi-sisi kotak itu dan keluar dari kehidupanya, yang mungkin jika aku tetap bertahan didalamnya maka sama saja aku hidup tanpa masa depanku sendiri, karena aku hanya akan bergerak ditempat yang sama tanpa melakukan sesuatu yang baru yang seharusnya dilakukan untuk seseorang yang ingin melihat masa depannya dan mengejar cita-citanya.
(maksudku, bukan berarti didalam kotak itu aku tidak memiliki sebuah masa depan, hmm secara keseluruhan tidak semuanya benar… yah, maksudku kemungkinan sebuah masa depan menggantung disana ada, namun itu bukanlah masa depan yang aku kehendaki. Yang aku maksudkan adalah masa depan yang sudah diatur oleh oranglain dan aku hidup didalamnya dengan segala tekanan sekaligus beban)
Ooohhhh. My God!!!!....
Perutku mulai terasa nyeri sekali. Maagku!!!!..
Arggghhhh, tapi aku harus mencoba menahanya sebentar sampai semua kata yang ada dikepalaku ini habis..
Ok, akan aku ceritakan secara kilas alasan aku membuat ketikan bodoh ini.
Aku anak bungsu dari tiga bersaudara, dan mereka semua laki-laki (entah aku harus menyebut ini sebuah keberuntungan ataukah bukan keberuntungan karena aku terlahir sebagai anak perempuan satu-satunya??.. Lupakan)
Aku dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga yang sangat-sangat sederhana, rumah yang kecil dan ekonomi yang mungkin buruk “mungkin”.
Ayahku tidak bekerja setelah di PHK dari peternakan ayamnya di Tangerang karena bangkrut (ehmm.. ok, sedikit ralat. Setelah di PHK ayahku bekerja menjadi seorang sopir angkutan umum, namun itu hanya bertahan beberapa tahun saja setelah kemudian munculnya banyak persaingan dan membuat ayahku memutuskan untuk berhenti karena, yahhh… hampir tidak ada lagi penumpang “angkutan ayahku sudah tua” dan mereka lebih nyaman dengan fasilitas yang baru-baru) , sekarang ayahku hanyalah sebagai PRT “Pekerja Rumah Tangga” (jadi ini sekilas saja tentang ayahku).
Ibuku hanyalah seorang guru SD dan “mungkin” memiliki banyak hutang untuk membiayai pendidikanku dan kedua kakaku. Untung saja mereka sekarang sudah lulus sarjana.
Kedua kakak laki-lakiku sudah bekerja dan berkeluarga. Tinggal aku, ibuku masih harus berjuang untuk menyelesaikan kuliahku.
Hmmm…
(entah tepatnya sejak kapan atau mungkin dimulai saat aku sudah ada dalam kandungan?, entahlah..)
Sejak dulu, ibuku hanya memberikan apapun yang menjadi keinginanya dan membiarkan aku bergerak tidak jauh dari tempatku, dan hanya ditempat itu saja yang dapat ku katakan paling jauh “2 jam perjalanan dari kota kelahiranku ke kota dimana sekarang aku tinggali karena tuntutan kuliah”…
Akkhhh, aku benar-benar tidak tahu kehidupan jauh dari kota kelahiranku maupun tempat yang sekarang aku tinggali seperti apa. Ironisnya “terdengar seperti anak pingit”
Terkadang aku merasa tidak di beri kesempatan untuk memilih apa yang aku sukai, atau yang aku inginkan.
Tak ada juga “hak” untuk mengatakan “aku tidak suka”, “aku tidak mau”, “aku tidak setuju” atau “apa yang aku pikirkan”…
Seperti semua sudah direncanakan sejak aku dalam kandungan dan dilahirkan hingga suatu saat aku harus jadi apa dan aku hanya melakukan kegiatan itu-itu saja yang sampai pada akhirnya aku menyadari bahwa kenyataan terpahitku adalah aku “kuper!!!”.
Kehidupanku “terkekang dan hanya beban!!! beban!!! beban!!!...”.
Jauh dalam diriku memimpikan hidup yang benar-benar hidup seperti mauku (meski harus komplikasi, runyam, rumit, susah, bahkan “tidak layak”, tapi ku harap tidak harus selalu bahkan “berakhir” seperti itu. Yahh, hanya saja aku ingin mengatakan bahwa ketika aku mulai beranjak dewasa bukankah aku berhak memutuskan mana jalan yang akan aku pilih?? dan dengan cara seperti apa yang aku mau untuk menjalaninya??.. Ini manusiawi-kan???...)
Ketika aku merasakan hidup lepas, menikmati suka duka dari takdir yang ku pilih. Perjuangan yang berarti, yang membawaku menjadi wanita karier, eksekutif muda, pekerja kantoran, menikmati gaji yang lumayan.
Membayangkan dapat menyicil membeli sebuah rumah mungil dengan keringat sendiri, sebuah mobil, berbelanja!..dress, sepatu cantik, berlibur keliling Indonesia !!!, bahkan keluar negeri. Merasakan kenikmatan dari kesuksesan!!!.
BUKANKAH ITU HEBAAAAT!!!!.....
OKMG, siapa yang mau menolak takdir itu?!!!...
Kalo ada yang bilang “aku menolak!!!”, aku rasa dia adalah orang yang tidak normal.
Mom, It’s me...
It’s about me…
My life…
My dreams…
NB:
Ketika kamu berfikir untuk menghancurkan sisi-sisi kotak itu, pikirkan terlebih dahulu apa yang perlu , akan, dan sudah kamu prsiapkan setelah kamu berhasil menghancurkan sisi-sisinya dan memutuskan bergerak keluar dari kotak itu. Good Luck!!!
o Real : Nyata
o Culture : Kebudayaan
o Neighborhood : Tetangga
o What should I do? : Apa yang harus ku lakukan?
o Kuper : (adalah bahasa gaul Indonesia yang berarti Kurang Pergaulan)
With love…
Ayaz Alpoekat (^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar